Monday, November 10, 2014

Pengertian, Jenis, Fungsi Harddisk

Harddisk atau Harddrive adalah media tempat penyimpanan data. Harddisk biasanya terpasang dan menyatu dalam CPU. Struktur internal harddisk terdiri dari tiga bagian utama, yaitu piringan magnetik, bagian mekanis, dan head untuk membaca data. Piringan magnetik ini berfungsi untuk menyimpan data, sedangkan bagian mekanis memutar piringan tersebut. Satuan kapasitas harddisk adalah byte. Semakin besar kapasitas harddisk semakin banyak pula data-data yang dapat disimpan. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini, ikut mempengaruhi perkembangan kapasitas harddisk. Saat ini, ukuran harddisk dipasaran bervariasi mulai dari 80 GB, 120 GB, 160 GB, 250 GB, 500 GB, hingga 1 Tera. Kecepatan putar motor harddisk juga bervariasi, mulai dari 5400 Rpm, 7200 Rpm, dan yang lebih tinggi menyesuaikan kapasitas harddisk.
Pengertian, Jenis, Fungsi Harddisk
Struktur Internal Harddisk
Jenis-jenis harddisk saat ini ada bermacam-macam, baik berdasarkan jenis antarmukanya, tingkat kecepatan transfer data, serta kapasitas penyimpanan data. Berdasarkan jenis antarmukanya (interface), jenis harddisk terbagi menjadi; 
  • ATA (IDE, EIDE): Harddisk tipe IDE (integrated device electronics) ini menggunakan port IDE dan mempunyai strandar kecepatan transfer data sebesar 133 MB per detiknya.
  • Serial ATA (SATA): Harddisk tipe SATA (serial advanced technology attachment) menggunakan port SATA. Harddisk tipe ini mempunyai standar kecepatan transfer data sebesar 150 MB per detiknya.
  • SCSI (Small Computer System Interface): Harddisk tipe SCSI (small computer system interface), pada tipe harddisk ini ada penambahan kartu untuk controller pengolah data, yaitu kartu controller data SCSI sebagai external controller yang ditanamkan pada slot bus PCI/ISA. Tempatnya terpisah dengan controller penggerak SCSI.
  • Harddisk dengan tipe USB atau external harddisk.
Fungsi harddisk adalah sebagai tempat penyimpanan data dan tempat untuk menginstal perangkat lunak (software) yang terdiri dari perangkat lunak sistem operasi dan perangkat lunak program aplikasi. Agar leluasa menginstal perangkat lunak, disarankan menggunakan setidaknya harddisk dengan kapasitas 10 GB.

Volume pada hardisk

Ketika anda menggunakan hardisk pada komputer, membuat partisi dan memformat partisi, akan ada kotak permintaan diisi volume hardisk, apa itu volume dari hardisk?, dibawah ini akan dijabarkan mengenai volume dari hardisk.
1. Simple Volume
Volume sederhana adalah setara dinamis-disk dari partisi primer dan drive logis pada disk dasar ditemukan. Ketika membuat volume sederhana, menjaga poin dalam penyimpanan.  Jika Anda hanya memiliki satu disk dinamis, Anda dapat membuat hanya Simple Volume.
Anda dapat meningkatkan ukuran Simple Volume untuk memasukkan ruang yang tidak terisi pada disk yang sama atau pada disk yang berbeda. Volume harus diformat atau diformat dengan menggunakan NTFS. Anda dapat meningkatkan ukuran
2. Spanned volumes :
Menggabungkan bidang ruang yang tidak terisi dari beberapa disk menjadi satu volume logis. Bidang ruang yang tidak terisi dapat ukuran yang berbeda. Spanned volumes memerlukan dua disk, dan Anda dapat menggunakan hingga 32 disk. Ketika membuat Spanned volumes,  Anda hanya dapat memperbesar volume NTFS atau volume diformat.
Setelah Anda membuat atau memperbesar Spanned volumes, Anda tidak dapat menghapus sebagian darinya tanpa menghapus Spanned volumes keseluruhan.
3. Striped Volume :
yang dikonfigurasi dengan menggunakan Disk Management. Striped Volume meningkatkan kinerja I/O dengan mendistribusikan permintaan I/  di disk. Striped Volume terdiri dari garis-garis data dengan ukuran yang sama tertulis di setiap disk di volume. Mereka diciptakan dari berukuran sama, daerah yang tidak terisi pada hingga 32 disk fisik. Untuk Windows 2000, ukuran garis masing-masing adalah 64 kilobyte (KB).
Secara konseptual, Striped Volume mirip dengan tabel dalam dokumen, di mana disk adalah kolom dan garis adalah salah satu entri dalam tabel. Garis A mencakup semua entri dalam satu baris. Tabel 11.3 menggambarkan struktur dari Striped Volume dan menunjukkan urutan data ditulis ke Striped Volume.
4. Mirrored Volume :
Sebuah Mirrored Volume adalah hard drive atau bentuk lain dari media penyimpanan yang menyimpan salinan data dari volume lain. Hal ini digunakan untuk toleransi kesalahan, yang berarti Mirrored Volume berfungsi sebagai perangkat cadangan jika perangkat utama gagal.
Perusahaan dan organisasi yang menyimpan informasi penting biasanya “Mirror” data pada drive lain. Menggunakan Mirrored Volume dapat mengurangi kemungkinan kehilangan data secara eksponensial. Misalnya, jika kemungkinan hard drive akan buruk adalah 1 dari 200, kemungkinan dua drive akan buruk pada saat yang sama adalah 1 dari 40.000.
5. RAID-5 Volume :
Sebuah RAID-5 volume yang mendedikasikan setara dengan waktu satu disk di volume RAID-5 untuk menyimpan garis-garis paritas, tetapi garis-garis mendistribusikan paritas di semua disk dalam kelompok. Data dan informasi paritas diatur pada volume sehingga mereka selalu pada disk yang berbeda.

JUMPER pada Komputer

Jumper pada sebuah komputer sebenarnya adalah connector (penghubung) short sirkuit elektrik yand digunakan untuk menghubungkan atau memutus hubungan pada suatu sirkuit. Jumper juga digunakan untuk melakukan setting pada papan elektrik seperti motherboard komputer.
Fungsi Jumper ini dalam komputer digunakan untuk menyetting perlengkapan komputer sesuai dengan keperluan. Pada motherboard terbaru saat ini penyettingan lewat Jumper sudah mulai berkurang penggunaannya. Sebab, semua fungsi setting saat ini sudah menggunakan outo setting pada bios sehingga memudahkan pengguna atau perakit komputer dengan tidak banyak menggunakan Jumper.
Jumper pada komputer biasanya digunakan pada Motherboard, Harddisk dan Optical Disk, dan pada beberapa VGA Card tertentu. Tetapi karena penggunaannya lebih banyak pada Motherboard dan Harddisk serta Optical Disk, maka kita hanya akan membahas ketiga hal itu.
Jumper pada Motherboard
1. Jumper Clear CMOS
Jumper CMOS biasanya terletak di dekat Baterai CMOS. Biasanya terdapat 3 kaki (pin) pada jumper ini. Fungsinya adalah untuk menyimpan dan me-reset CMOS (sebuah IC program pada Motherboard) pada posisi default (Setting Awal/Pabrik).

Biasanya pada pin ke 1 dan 2 bila dihubungkan dengan sebuah Jumper maka CMOS pada posisi normal akan menyimpan setiap settingan yang kita ubah pada CMOS/BIOS. Dan bila Jumper kita ubah pada posisi 2 dan 3, akan mereset settingan bios ke standard pabrik (Default) komputer tidak akan hidup, dan bila tidak dipasang maka settingan bios tidak dapat disimpan karena terputusnya daya dari baterai CMOS.
Begitu pula Jumper Clear CMOS ini bisa digunakan bila komputer tidak bisa hidup akibat kita lakukan perubahan pada hardware, misalnya processor, tetapi karena CMOS/BIOS anda telah menyimpan setting pada komputer yang lama dan tidak mampu membaca processor yang baru saja anda gantikan maka Jumper ini bisa anda gunakan.
Jumper ini juga digunakan bila anda lupa pada password yang anda buat di BIOS. Dengan melakukan Clear CMOS, maka password yang anda buat akan hilang dengan sendirinya.
2. Jumper Bus Clock/Bus Speed
Jumper ini berfungsi untuk menyeting Bus Clock pada processor. Pada saat ini, hampir bisa dibilang jumper ini jarang digunakan. Fungsi setting yang tadinya diatur oleh jumper sekarang sudah dibuat outo atau bisa disetting lewat BIOS.

Pada gambar disamping ini adalah salah satu contoh dari komputer Pentium I, yang terdiri dari Bus 50, 55, 60, 66 dan 75. Bus ini terdapat pada processor. Disetiap Bus yang kita pilih, ada petunjuk mengenai penggunaan jumpernya.
3. Jumper Bus Ratio
Seperti halnya jumper Bus Clock/FSB, jumper ini pun bisa dibilang sudah tidak dipergunakan kembali. Jumper ini adalah ratio perkalian dari processor. Misalnya processor Pentium I 133 MHz dengan Bus/FSB 66, maka Rationya adalah 2x. Maka kita melakukan setting sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada keterangan baik di Motherboard maupun buku manual.
4. Jumper VGA
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang menyediakan VGA onboard beserta Slot VGA sebagai tambahan. Jumper, biasanya terdiri dari 3 kaki/pin yang digunakan untuk memilih apakah yang digunakan VGA onboard nya atau Slot VGA.
Sama sepert jumper bus clock, jumper ini sudah jarang dipergunakan dan diganti dengan outo setting, sehingga tanpa melakukan setting apapun, VGA akan memilih sendiri yang mana yang dipergunakan.
5. Jumper Audio
Jumper Sound, adalah jumper yang dipergunakan untuk mengaktifkan suara. Jumper ini biasanya terdiri dari 10 pin berjejer dengan pin nomor 8 kosong. Bila anda mengaktifkan Audio di depan Casing, maka otomatis, soket Audio di casing telah mengaktifkan jumper Audio ini.
Tapi bila tidak, persiapkanlah sebuah jumper untuk menghubungkan pin nomor 5 dan 6, juga pin nomor 9 dan 10,  sebab bila tidak , tidak akan keluar suara sekalipun driver telah masuk. Dan kejadian ini sering terjadi dimana Audio tidak bisa terdengar dan orang yang tidak mengerti akan kebingungan dan mengira Sound onboard dari Motherboard anda mati.
6. Jumper USB Power
Anda pernah mengalami kejadian USB anda tidak bisa berfungsi? atau berfungsi hanya di Windows? Tidak di DOS (misalnya dengan penggunaan Keyboard USB)? Mungkin anda tidak mengaktifkan Jumper USB Power.
Jumper ini ada di hampir semua Motherboard yang memiliki USB Socket. Jumper ini terdiri dari 3 kaki/pin. Bila tidak dipasang, maka USB anda tidak akan berfungsi. Bila di pasang pada salah satu kaki, misalnya pin 1 dengan pin 2 atau pin 2 dengan pin 3, maka akan punya pengaruh yang berbeda. Yang satu tidak akan bisa mengaktifkan USB di DOS.
7. Jumper Memory/RAM
Jumper ini biasanya terdapat pada Motherboard yang memiliki fasilitas 2 jenis Slot memory, misalnya Motherboard yang memiliki slot memory SDRAM dan DDR1, atau DDR1 dengan DDR2, maka untuk memilih salah satu slot diperlukan setting jumper memory.
Jumper pada Harddisk atau Optical Disk (CDRom, DVD, dll)
Jumper pada Harddisk dan Optikal Disk biasanya untuk menentukan status pada harddisk atau optical disk. Status pada harddisk/optical disk apakah dia akan menjadi Master (Utama) atau Slave (Tambahan).
Hal ini penting di perhatikan tatkala kita melakukan tundem (penggabungan harddisk dengan harddisk, atau harddisk dengan optical disk pada satu kabel). Bila status sama-sama master, maka keduanya tidak akan terdeteksi oleh Motherboard. Karena itu yang satu harus menjadi Master (Utama) dan yang satu menjadi Slave (Tambahan).
Pada Motherboard tertentu, status Slave pada harddisk tunggal (tanpa melakukan tundem) tidak akan dapat di deteksi oleh Motherboard.

CD ROM DRIVE DAN DVD ROM DRIVE

CD ROM DRIVE
A.Pengertian Dan Fungsi CD-ROM DRIVE

Drive berarti penggerak atau bagian mekanikal suatu piranti . Cd drive berarti penggerak cd atau suatu drive yang digunakan untuk merekam atau memainkan cd. Cd rom drive adalah Alat pemutar CD ROM Atau Suatu drive untuk merekam atau memainkan Compact Disk.yang sering dijumpai adalahCD-ROM (CD Read Only Memory) MO (Magneto-Optical)dan WORM (Write Once Read Many).

Fungsi CD-ROM drive adalah digunakan untuk membaca compact disk dalam bentuk audio atau CD-ROM. CD-ROM keluaran terbaru dapat membaca CD-R (CD yang dapat ditulis) dan juga CD-RW (CD yang dapat ditulis berulang-ulang). Kecepatan berputar dari CD-ROM biasanya tidak terlalu penting kecuali pada saat menginstall program, memainkan permainan (games) yang menggunakan CD-ROM drive, atau pada saat membuat CD dengan CD writer.CD ROM DRIVE hanya dapat digunakan untuk membaca sebuah cd saja.

B.Macam-macam CD-ROM DRVE
CD-ROM DRIVE dapat di bagi menjadi dua macam yaitu:

1. CD ROM DRIVE R ( read )
CD ROM DRIVE R adalah cd rom drive yang digunakan hanya untuk membaca saja fungsinya seperti cd rom pada vcd player atau pada cd player yaitu hanya dapat membaca apa yang ada di cd. Saat ini biasanya terdapat angka yang disertai dengan huruf “X” yang artimya kecepatan/kemampuan membaca dari cd rom drive.

2.CD ROM DRIVE RW
CD ROM DRIVE RW atau sering di sebut juga sebagai “ cd read writer driver” adalah perangkat yang digunakan untuk menulis serta membaca cd-r dan cd-rw. Dalam memilih cd rom drive yang perlu di perhatikan adalah mengenali kecepatannya

C.Komponen pada CD-ROM DRIVE
Komponen pada cd-rom drive adalah:
a.laser dioda
adalah emits rendah tingkat balok yang menuju pantulan cermin.

b.servo motor
diaktifkan oleh microprocessor ke trek pada disk.. Hal ini dilakukan dengan memindahkan gerakan ke cermin.

c.Beam splitter
bagian yang mengirim kembali sinar laser ke depan fokus lensa.

d.photodetector
bagian yang mengubah cahaya menjadi sinyal pulsa

e.Microprocessor
bagian yang membaca sandi sinyal pulsa dan mengirimkannya ke komputer melalui kabel data dan kontrol

D.Bagian-bagian CD-ROM DRIVE
bagian-bagian dari CD-ROM DRIVE adalah sebagai berikut:
1.controller
digunakan untuk proses data yang dipasang pada sebuah slot ekspansi

2.jumper
terdapat pada bagian belakang CD ROM DRIVE untuk pengaturan drive master\slave drive

3.sound card
seiring dengan perkembangan teknologi CD-ROM DRIVE dilengkapi dengan sound card yang digunakan untuk memutar musik.

4.ribbon cable
memungkinkan mengalirkan data yang diperlukan bolak-balik

DVD ROM DRIVE

A.Pengertian Dan Fungsi DVD ROM DRIVE
Drive berarti penggerak atau pemutar.DVD ROM DRIVE berarti penggerak atau pemutar pada sebuah DVD ROM.perangkat ini memiliki bentuk fisik yang sama persis seperti CD ROM DRIVE akan tetapi memiliki fungsi yang berbeda fungsi DVD ROM DDRIVE adalah untuk membaca data atau program pada DVD. sedangkan fungsi CD ROM DRIVE adalah sebagai media baca pada CD (COMPACT DISK)

B.Macam -Macam DVD ROM DRIVE
macam-macam dari dvd rom drive adalah:
1.DVD ROM DRIVE R
Adalah DVD ROM DRIVE yang digunakan hanya untuk membaca data atau program pada CD dan DVD.

2.DVD ROM COMBO DRIVE
Adalah DVD ROM DRIVE yang digunakan untuk membaca data pada cd dan dvd serta dapat memasukan atau menyimpan data pada cd akan tetapi tidak dapat menyimpan atau memasukan data pada dvd

3.DVD ROM RW DRIVE
Adalah DVD ROM DRIVE yang dapat digunakan untuk membaca data atau program pada cd dan dvd serta dapat menyimpan data atau memasukan data atau file kedalam cd dan dvd.

Pengertian dan Fungsi UPS


Pengertian dan Fungsi UPS - Tahukah Anda apa yang di maksud dengan UPS/ Ya, UPS merupakan singkatan dariUninteruptible Power Supply. Bagi sebagian orang, istilah UPS ini terdengar begitu akrab. Karena orang-orang sudah mengenal UPS hanya berbentuk dua jenis yaitu UPS Standby dan UPS Online. Tapi, pada kenyataanya UPS memiliki banyak jenis. American Power Conversion (APC), pemimpin global dalam layanan critical power dan cooling services yang juga terkenal dengan produk-produk UPSnya, memberikan informasi dan tips mengenai ragam UPS agar para pengguna dapat lebih mengenal dan memilih UPS yang sesuai dengan kebutuhannya.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Pengertian dan Fungsi UPS, Anda bisa membaca artikelnya di bawah ini. Namun, sebelum itu alangkah baiknya Anda membaca artikel sebelumnya yaitu tentan Pengertian dan Fungsi Sound Card serta Definisi Perangkat Keras Komputer.


pengertian dan fungsi ups
APC UPS
PENGERTIAN UPS
UPS merupakan singkatan dari Uninteruptible Power Supply yang mempunyai pengertian bahwa UPS adalah perangkat output yang merupakan catu daya yang tidak dapat diinterupsi. Maksud dari kata interupsi itu sendiri adalah kelebihan, kekurangan, dan matinya arus listrik yang digunakan untuk mengoperasikan perangkat UPS. Dengan kata lain, UPS bekerja sedemikian rupa tanpa terpengaruh oleh adanya interupsi tadi.

FUNGSI UPS
Fungsi UPS adalah sebagai penstabil listrik dan untuk memback up kebutuhan listrik. Ini memungkinkan komputer yang kita gunakan akan terlindungi oleh perangkat UPS. Artinya semua data yang ada di komputer kita telah disimpan di dalam memori perangkat UPS. Ini dinamakan dengan istilah Back Up. Nah, apabila komputer kita sedang terkena kendala seperti kelebihan daya listrik, atau kekuarangan daya listrik, atau matinya daya listrik, maka secara otomatis UPS akan menyimpan semua data di komputer kita yaitu dengan cara memback up semua file dan dokumen penting untuk diamankan. Jadi komputer kita akan terselamatkan oleh kendala-kendala tadi jika terdapat perangkat UPS.

JENIS-JENIS UPS

1. Standby

UPS tipe Standby merupakan tipe yang biasa digunakan oleh para pengguna rumahan untuk disandingkan dengan PC mereka. Transfer Switch telah diatur untuk mengambil input AC (searah) sebagai sumber daya utama, sedangkan sumber daya cadangan diambil dari baterai atau Inverter (pada saat sumber daya utama padam). UPS dengan tipe seperti ini mampu melakukan filtrasi terhadap gangguan daya dan pengelolaan arus, di samping juga keuntungan bagi pengguna dari sisi rancangan yang efisien, ukurannya yang kecil serta biaya yang harus dikeluarkan terbilang murah.
Keunggulan: Biaya rendah; efisiensi tinggi; desain kompakKekurangan: Baterai tetap terpakai saat listrik padam; tidak cocok untuk pemakaian di atas 2kVAKeterangan: Paling cocok untuk pengguna personal
2. Line Interactive

UPS tipe ini adalah yang paling sering digunakan pada unit small business, pengembang web, dan sejumlah server yang berada di departemen pemerintahan. Hal ini dikarenakan selain memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, tipe ini juga memiliki kemampuan menyesuaikan voltase yang cukup baik. Bagian Inverter (pengubah daya dari batere ke AC) selalu terhubung ke output sistem UPS. Dalam keadaan normal, Inverter akan melakukan pengisian batere. Sedangkan dalam keadaan listrik padam, Transfer Switch akan menutup dan mengalirkan daya dari batere ke output UPS. Posisi Inverter yang selalu terhubung ke output memberi tambahan penyaring daya. Hal inilah yang membuat UPS dengan tipe ini banyak digunakan untuk server dan kondisi listrik yang tidak terlalu baik.
Keunggulan: Reliabilitas tinggi; efisiensi tinggi; penyesuaian voltase baik
Kekurangan: Tidak cocok untuk pemakaian di atas 5kVA
Keterangan: Tipe UPS yang paling sering digunakan dalam kondisi listrik yang tidak menentu
3. Double Conversion Online

Tipe ini merupakan yang paling lazim untuk UPS dengan daya lebih dari 10kVA. Tipe ini memiliki kesamaan dengan tipe Standby. Hanya saja tipe ini memiliki sumber tenaga utama yang terletak pada Inverter, bukan pada sumber listrik AC. Pada tipe ini, terputusnya pasokan listrik utama tidak akan memicu sakelar transfer karena arus listrik AC yang masuk pada bagian input tengah melakukan pengisian pada batere yang memberikan tenaga pada Inverter yang terletak pada bagian output. Oleh karena itu, ketika arus listrik AC terputus, arus tenaga akan segera dialihkan tanpa mengambil jeda saat pengalihan terjadi. UPS tipe ini memperlihatkan kinerja di atas rata-rata. Dapat dikatakan tipe ini mendekati gambaran ideal dari sebuah UPS, sayangnya tipe ini menghasilkan panas yang cukup tinggi.
Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik; mudah untuk disambungkan secara paralel
Kekurangan: Efisiensi rendah; harganya mahal untuk tipe dengan daya di bawah 5kVA
Keterangan: Mendekati gambaran ideal UPS, tapi menghasilkan panas yang cukup tinggi.
4. Delta Conversion Online

Diagram UPS ini merupakan bentuk teknologi Konversi Ganda (Double Conversion) yang terah diperbaharui dan tersedia dengan daya 5kVA hingga 1.6MW. Memiliki kemiripan dengan tipe Double Conversion, tipe ini menggunakan Inverter untuk selalu memasok voltase. Saat pasokan tenaga terputus, tipe ini melakukan hal yang sama dengan tipe Double Conversion.

Misalkan saja sebuah paket harus diantarkan dari lantai 4 ke lantai 5. Teknologi Delta Conversion menghemat energi dengan cara mengantarkan paket tersebut menurut perbedaan pada titik awal dan titik akhir saja. Delta Conversion memiliki dua fungsi, yang pertama adalah untuk mengendalikan karakteristik power input. Sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk mengendalikan arus pada input untuk mengarahkan proses pengisian pada sistem baterai. Hal yang perlu diingat adalah tipe ini meminimalisir energi yang terbuang. Selain itu, ia memiliki kompatibilitas tinggi terhadap beragam jenis generator serta mengurangi kebutuhan akan penggunaan kabel.
Keunggulan: Penyesuaian voltase yang sangat baik; efisiensi tinggi
Kekurangan: Tidak cocok untuk penggunaan di bawah 5kVA
Keterangan: Efisiensi tinggi memperpanjang daur hidup perangkat saat digunakan pada sistem yang besar (srn).
Demikianlah artikel yang dapat bisa Saya sampaikan tentang Pengertian dan Fungsi UPS, semoga artikel ini dapat membantu dan bermanfaat bagi Anda. Terima kasih telah mengunjungi blog ini.

Sunday, November 9, 2014

PENGERTIAN DAN FUNGSI PROCESSOR

PENGERTIAN DAN FUNGSI PROCESSOR
PENGERTIAN PROCESSOR
Processor sering disebut sebagai otak dan pusat pengendali computer yang didukung oleh kompunen lainnya. Processor adalah sebuah IC yang mengontrol keseluruhan jalannya sebuah sistem komputer dan digunakan sebagai pusat atau otak dari komputer.
Processor terletak pada socket yang telah disediakan oleh motherboard, dan dapat diganti dengan processor yang lain asalkan sesuai dengan socket yang ada pada motherboard. Salah satu yang sangat besar pengaruhnya terhadap kecepatan komputer tergantung dari jenis dan kapasitas processor.
Prosesor adalah chip yang sering disebut “Microprosessor” yang sekarangukurannya sudah mencapai Gigahertz (GHz). Ukuran tersebut adalah hitungan kecepatan prosesor dalam mengolah data atau informasi. Merk prosesor yang banyak beredar dipasaran adalah AMD, Apple, Cyrix VIA, IBM, IDT, dan Intel. Bagian dari Prosesor Bagian terpenting dari prosesor terbagi 3 yaitu :
  • Aritcmatics Logical Unit (ALU)
  • Control Unit (CU)
  • Memory Unit (MU)

FUNGSI PROCESSOR

Fungsi Processor dalam komponen komputer sangat penting sekali, karena processor merupakan pusat pengendali dan memproses kerja sebuah komputer. Processor sendiri pada umumya hanya berfungsi untuk untuk memproses data yang di terima dari masukan atau input, kemudian akan menghasilkan keluaran atau output.

Cara kerja processor akan terus terhubung dengan komponen komputer yang lainnya, terutama hardisk dan RAM. Fungsi Processor juga di gambarkan sebagai otak dari sebuah komputer itu sendiri, di mana setiap data akan melalui processor mengeluarkan atau output yang sepatutnya. Processor juga dikenal sebagai Central Processing Unit atau ringkasan CPU.

Processor hanya dapat mengenali bahasa mesin yaitu dengan notasi bilangan biner yang hanya berupa 2 angka saja yaitu 0 dan 1 (01010101). Bilangan biner merupakan notasi untuk perangkat elektronik di mana bilangan nol (0) menandakan tidak terdapat sinyal listrik dan bilangan satu (1) menandakan adanya sinyal listrik.

Pada awalnya fungsi processor hanya untuk pengolahan aritmatika saja, seperti  kalkulator pada saat ini. Namun sekarang ini processor telah bergeser fungsinya mengarah ke multimedia.

SEJARAH PROCESSOR

Pada masa dahulu bentuk processor di pasang secara slot, tetapi saat ini, bentuk processor semuanya di pasang secara socket. Pada saat ini terdapat dua perusahaan besar processor yaitu Intel dan AMD. Bentuk luar dari keduanya hampir sama yaitu berbentuk segiempat dan mempunyai banyak pin. Fungsi Processor Intel yang tidak memiliki pin yaitu socket LGA775, sebaliknya motherboard yang lain mempunyai pin connector untuk di hubungkan dengan processor.

Sistem Operasi dari processor komputer atau CPU adalah sebuah sirkuit elektronika yang beroprasi dengan kecepatan tinggi dengan bantuan quartz crystal, ketika mengalami sebuah electrical currant, mengirimkan pulsa yang disebut ”peaks“ dan clock speed (cycle). Frekuensi clock umumnya merupakan kelipatan dari frekuensi sistem ( FSB , Front-Side Bus ), yang berarti kelipatan dari frekuensi motherboard.

Jumlah bit dalam fungsi processor bervariasi sesuai dengan jenis data, mulai dari 1 dan 4 byte 8-bit. Instruksi dapat dikelompokkan berdasarkan kategori, di antaranya Access Memory, Operasi Aritmatika, Logika Operasi dan Pengendalian.

Pengertian dan Fungsi Motherboard pada Komputer

Motherboard merupakan komponen pusat pengendali yang mengatur kerja dari semua komponen yang terpasang padanya. Mengatur pemberian daya listrik pada setiap komponen PC.Lalu lintas data semuanya diatur oleh motherboard, mulai dari peranti peyimpanan (harddisk, CD-ROM), peranti masukan data (keyboard, mouse, scanner), atau printer untuk mencetak.



Sejarah Motherboard
Pada akhir tahun 1980-an dan selama dekade 1990-an,pasar prosesor untuk PC didominasi oleh Intel. Ada beberapa perusahaan prosesor untuk PC, tetapi pengaruh mereka kalah jauh dibanding Intel. Lagi pula rata-rata prosesor buatan mereka masih mengambil desain x86 buatan Intel juga.
Mulai akhir tahun 90-an dan awal tahun 2000, kondisi tersebut berubah. Pasar prosesor tidak lagi terlalu tergantung pada Intel, karena pesaing mereka, AMD, mengeluarkan prosesor K6-2 dan Athlon yang ternyata mampu bersaing dengan prosesor buatan Intel.
Dan di tahun itu pula sebuah industri penghasil chipset asal Taiwan, VIA Technologies, juga telah mampu membuat chipset yang berkualitas dan berharga murah. Para produsen motherboard tidak lagi tergantung pada Intel untuk merancang dan membuat motherboard mereka, sehingga perkembangan teknologi dan desain motherboard mengalami peningkatan yang sangat pesat.
Selain itu, demam overclocking juga turut menyumbangkan peranan dalam perkembangan dunia motherboard. Para produsen motherboard berlomba-lomba mengeluarkan motherboard yang dirancang mampu memberikan tingkat overclock yang tinggi, tapi tetap mampu menjaga kestabilan sistem. Pokoknya, kalau ada motherboard yang tidak bisa digunakan untuk meng-overclock prosesor dan memori, maka hampir dapat dipastikan motherboard tersebut kurang laku di pasaran.
• Definisi Motherboard
Mother Board merupakan board/papan induk atau main board dimana semua device dipasang mulai dari processor, memory, slot-slot untuk ekspansi, dll. Mainboard tak kalah penting dengan prosesor. Jika dimisalkan pada manusia, mainboard adalah rangkaian pembuluh darah dan jaringan urat syaraf pada computer. Mainboard yang kurang baik, akan mengakibatkan tidak maksimalnya kinerja peripheral lain. Oleh karena itu, pemilihan mainboard yang tepat akan sangat mempengaruhi kinerja computer.
• Cara kerja Motherboard
Dalam system computer, peripheral-peripheral akan saling terkoneksi di dalam mainboard dan dapat meneruskan instruksi melalui jalur-jalur pada board. Seluruh peripheral yang terkoneksi akan menjadi sebuah system computer yang utuh. Sementara fungsi mainboard pada umumnya adalah menyalurkan arus input dan arus data yang diperlukan pada jalannya proses di dalam computer.
• Northbridge dan Southbridge
Chipset utama pada mainboard ada dua yaitu Northbridge dan Southbridge. Fungsi Northbridge adalah menjembatani arus data di sekitar main memory dan prosesor dan mengatur kerja power management. Sementara fungsi Southbridge adalah mengatur kerja peripheral-peripheral semacam IDE Controller, PCI Bus, AGP, dan fungsi I/O lainnya.
• BIOS
Dalam mainboard ada pula chipset EPROM yang berisi system operasi dasar yaitu BIOS ( Basic Input / Output System ). Fungsi BIOS ini adalah melakukan Bootstrap dan Inisialisasi Hardware pada saat booting.
• I/O Ports
I/O ( Input/Output ) ports merupakan bagian mainboard untuk berinteraksi dengan user melalui media peripheral I/O seperti keyboard, mouse, printer, dan lain sebagainya. Kebanyakan mainboard zaman sekarang selalu memiliki interface PS/2, USB, LPT, PCI, dan Serial. Kesemua ports tersebut memiliki karakteristik dan fungsi tersendiri. Intinya untuk memudahkan user berinteraksi dengan computer dalam melakukan pekerjaan-pekerjaannya.
Yang harus diperhatikan dalam memilih ataupun merakit Mother Board adalah bahwa setiap Motherboard memiliki spesifikasi yang berbeda untuk setiap merek atau type antara lain :
1. Setiap Motherboard memiliki pasangan dengan processor tertentu, yaitu type socket atau slot yang tersedia untuk processor.
2. Kemampuan Motherboard untuk bisa di up-grade sampai dengan kecepatan processor berapa. Umumnya Motherboard mampu untuk di up-grade dengan mengganti processor. Informasi tentang hal ini sangat penting untuk pembelian motherboard dengan pertimbangan untuk bisa di up-grade.
3. Kapasitas memory RAM yang bisa dipasang pada motherboard semakin besar kapasitas memory yang disediakan semakin menguntungkan.
4. Slot yang tersedia untuk setiap jenis RAM, misalnya berapa slot yang disediakan untuk EDO RAM, SDRAM, dll.
5. Setting motherboard secara BIOS ( software ) atau secara jumper setting.
6. Jumlah slot untuk PCI dan ISA. Slot-slot tersebut sangat bermanfaat untuk penambahan peripheral seperti audio card.
7. Apakah motherboard support untuk untuk AGP bagi VGA card, support AGP akan lebih menguntungkan untuk persediaan apabila diinginkan peningkatan kemampuan grafis dari komputer dengan memasang AGP card.
8. Speed Bus untuk memory sampai dengan kecepatan berapa (66, 100, 133, 200, 400 Mhz )
9. Apakah VGA card dan audio card sudah onboard atau tidak.
10. Power Supply untuk Mother Board AT atau ATX atau Baby AT.

Pengertian, Fungsi dan Jenis POWER SUPPLY

Power Supply adalah perangkat keras yang berfungsi untuk menyuplai tegangan langsung kekomponen dalam casing yang membutuhkan tegangan, misalnya motherboard, hardisk, kipas, dll. Input power supply berupa arus bolak-balik (AC) sehingga power supply harus mengubah tegangan AC menjadi DC (arus searah), karena hardware komputer hanya dapat beroperasi dengan arus DC. Power supply berupa kotak yang umumnya diletakan dibagian belakang atas casing.
Jenis Power Supply

A. Power Supply jenis AT

Power Supply yang memiliki kabel power yang dihubungkan ke motherboard terpisah menjadi dua konektor power (P8 dan P9). Kabel yang berwarna hitam dari konektor P8 dan P9 harus bertemu di tengah jika disatukan.
Pada Power Supply jenis AT ini, tombol ON/OFF dihubungkan langsung pada tombol casing. Untuk menghidupkan dan mematikan komputer, kita harus menekan tombol power yang ada pada bagian depan casing. Power Supply jenis AT ini hanya digunakan sebatas pada era komputer pentium II. Pada era pentium III keatas atau hingga sekarang, sudah tidak ada komputer yang menggunakan Power Supply jenis AT.



Pengertian dan Jenis-Jenis Power Supply Komputer 2
Pada power supply jenis AT ini, tombol ON/OFF dihubungkan langsung dengan tombol casing. Untuk menghidupkan dan mematikan, kita harus menekan tombol power yang ada pada casing bagian depan.

Ciri-ciri Power Supply AT:

  • Kabel power untuk motherboard terdiri 8 - 12 pin
  • Tombol ON/OFF bersifat manual
  • Daya rata-rata dibawah 250 watt
  • Ketika shutdown, PC tidak otomatis mati tetapi masih harus menekan tombol power di casing


B. Power Supply jenis ATX

Power Supply ATX (Advanced Technology Extended) adalah jenis Power Supply jenis terbaru dan paling banyak digunakan saat ini. Perbedaan yang mendasar pada PSU jenis AT dan ATX yaitu pada tombol powernya, jika Power Supply AT menggunakan Switch dan ATX menggunakan tombol untuk mengirikan sinyal ke motherboard seperti tombol power pada keyboard.


Jenis-Jenis Konektor Pada Power Supply
Source image: howstuffworks.com

Power Supply ATX mempunyai bermacam-macam konektor yang mempunyai nilai tegangan dan fungsi yang berbeda-beda pula. Jenis-jenis konektor yang terdapat pada Power Supply ATX adalah :

Jenis-Jenis Konektor Pada Power SupplyKonektor 20/24 pin ATX Motherboard
Konektor yang berjumlah 20-24 pin ini digunakan untuk memberi daya langsung ke motherboard. Biasanya untuk motherboard versi lama menggunakan konektor yang berjumlah 20 pin. Sedangkan untuk motherboard yang terbaru sudah mulai menggunakan konektor berjumlah 24 pin.

Antara konektor 20 pin dan 24 pin tidak ada bedanya. Sebenarnya konektor 24 pin ini merupakan konektor 20 pin yang ditambah dengan konektor 4pin. Keduanya ini bisa digabungkan dan dilepas, untuk menyesuaikan keadaan pada motherboard.

Jenis-Jenis Konektor Pada Power Supply
ATX 4 pin connector
Konektor ini digunakan sebagai pemberi tegangan untuk processor. Konektor ini sudah mulai dipakai sejak processor kelas pentium IV hingga yang terbaru saat ini. Jadi pada pentium IV kebawah, konektor ini tidak perlu digunakan lagi.

Jenis-Jenis Konektor Pada Power Supply
4 Pin Peripherial Power Connector / Molex Connector
Konektor ini ini digunakan untuk memberi tegangan terhadap berbagai hardware seperti harddisk, CD/DVD ROM, dan kipas casing.

Jenis-Jenis Konektor Pada Power Supply
SATA Power Connector
Digunakan untuk memberi tagangan terhadap hardware yang menggunakan port SATA seperti Harddisk SATA, dan juga CD/DVD ROM SATA

Digunakan untuk mensupply tegangan untuk komponen hardware yang menggunakan interface SATA seperti Hardisk SATA dan CD/DVD ROM SATA.
Jenis-Jenis Konektor Pada Power Supply
Floppy Drive Connector / Berg Connector
Konektor ini khusus digunakan untuk Floppy Drive atau pun external audio card. Karena penggunaan Floopy Drive sekarang sangat jarang, maka konektor ini jarang digunakan.


Jenis-Jenis Konektor Pada Power Supply
 6 pin PCI-E connector
Konektor jenis ini digunakan untuk memberikan daya tambahan pada perangkat VGA card atau kartu grafis yang berjenis PCI Express karena VGA Card jenis PCI-E membutuhkan daya yang lebih dibandingkan dengan VGA jenis lainnya.

Jika kamu perhatikan kabel pada power supply, pasti kamu bertanya-tanya. Mengapa warna kabel tersebut berbeda-beda? Ya, karena setiap kabel mempunyai tegangan dan fungsi yang berbeda-beda. Berikut adalah nilai tegangan untuk masing-masing warna:
  • Merah = +5 Volt
  • Kuning = +12 Volt
  • Orange = +3,3 Volt untuk RAM dan slot PCI
  • Ungu = +5 Volt sebagai power standby untuk motherboard
  • Putih = -5 Volt
  • Biru = -12 Volt
  • Hijau = berfungsi sebagai

PENGERTIAN BOOTING DAN JENIS-JENIS BOOTING KOMPUTER

Booting dalam bahasa Indonesia dapat diartikan menghidupkan computer. Booting terbagi menjadi dua cara, yaitu cold boot dan warm boot. Kedua booting tersebut sebenarnya sama. Hanya saja, keduanya dibedakan pada kapan waktu kita harus melakukan cara cold boot dan kapan waktu melakukan dengan cara warm boot.
Sebelum kita melakukan proses booting, terlebih dahulu kita harus melakukan hal-hal berikut.
1.     Pastikan semua perangkat komputer telah terpasang dengan benar.
2.     Pastikan arus listrik sudah masuk dalam stabilizer yang telah terhubung ke CPU dan monitor.
3.     Pastikan tidak ada floppy disk dan CD yang terpasang di komputer.
Setelah tiga hal tersebut sudah kita lakukan, kita dapat melakukan proses booting.
1. Cold Boot
Cold boot atau dalam bahasa Indonesia menghidupkan komputer dalam kondisi dingin. Apa maksud menghidupkan komputer dalam kondisi dingin? Proses cold boot dilakukan saat kondisi komputer mula-mula, yaitu keadaan mati (masih dingin). Bagaimana melakukan cold boot, ikuti langkahlangkah berikut.
·         Keadaan mula-mula komputer adalah mati.
·         Selanjutnya, tekan tombol Power yang ada di CPU/Central Processing Unit.
·         Sesaat kemudian, CPU akan hidup.
·         Langkah selanjutnya adalah menghidupkan monitor dengan cara menekan tombol Power pada monitor.
Tunggu hingga proses booting selesai dan di layar monitor akan tampil desktop.


2. Warm Boot
Warm boot dalam bahasa Indonesia artinya menghidupkan komputer dalam keadaan panas. Hal itu karena booting saat dilakukan ketika komputer dalam keadaan hidup. Biasanya, warm boot dilakukan karena terjadi proses error pada komputer, yaitu ketika komputer hank (komputer dalam keadaan hidup, tetapi semua perangkat tidak dapat dioperasikan). Pada waktu komputer hank, mouse dan keyboard biasanya juga tidak dapat dioperasikan. Oleh karena itu, warm boot terpaksa dilakukan.
Langkah-langkah melakukan warm boot adalah sebagai berikut.
·         Keadaan mula-mula komputer adalah hidup.
·         Selanjutnya, tekan tombol Reset yang ada pada CPU.
·         Komputer akan mati sebentar, kemudian hidup kembali dan melakukan booting.
·         Setelah selesai proses booting, pada layar monitor akan terlihat scandisk. Hal ini terjadi karena mematikan komputer tidak sesuai prosedur.
·         Setelah proses scandisk selesai, tunggu hingga komputer menampilkan desktop.
·         Apabila komputer meminta user name dan password, masukkan user name dan password terlebih dahulu

Sistem Bilangan

Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu : Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :


1. Desimal (Basis 10)

Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa pecahan desimal (decimal fraction).

Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut, misalkan contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :


Dalam gambar diatas disebutkan Absolut Value dan Position Value. Setiap simbol dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position Value. Absolut value adalah Nilai Mutlak dari masing-masing digit bilangan. Sedangkan Position Value adalah Nilai Penimbang atau bobot dari masing-masing digit bilangan tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai basis di pangkatkan dengan urutan posisinya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.

Dengan begitu maka bilangan desimal 8598 bisa diartikan sebagai berikut :

Sistem bilangan desimal juga bisa berupa pecahan desimal (decimal fraction), misalnya : 183,75 yang dapat diartikan :

2. Biner (Basis 2)

Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh Bilangan Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :

Position Value dalam sistem Bilangan Biner merupakan perpangkatan dari nilai 2 (basis), seperti pada tabel berikut ini :

Berarti, Bilangan Biner 1001 perhitungannya adalah sebagai berikut :


3. Oktal (Basis 8)


Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Position Value dalam Sistem Bilangan Oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8 (basis), seperti pada tabel berikut ini :


Berarti, Bilangan Oktal 1022 perhitungannya adalah sebagai berikut :

4. Hexadesimal (Basis 16)

Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf. Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F mewakili angka 15.

Contoh Hexadesimal F3D4, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :


Position Value dalam Sistem Bilangan Hexadesimal merupakan perpangkatan dari nilai 16 (basis), seperti pada tabel berikut ini :


Berarti, Bilangan Hexadesimal F3DA perhitungannya adalah sebagai berikut :



 


 Sistem Bilangan Binari

Sistem bilangan binari adalah sistem bilangan yang menggunakan basis 2. Sistem bilangan binari menggunakan 2 macam simbol yaitu : 0 dan 1. Contoh bilangan binari misalnya bilangan binari 1001. Ini dapat diartikan (dikonversi ke sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :
Binari (1)
Position value dalam sistem bilangan binari merupakan perpangkatan dari nilai 2 (basis), seperti pada tabel berikut ini :
Binari (2)
Berarti, bilangan binari 1001 perhitungannya adalah sebagai berikut :
Binari (3)
Atau dengan rumus sebagai berikut :
Binari (4)
Contoh, bilangan binari 101101 dapat dilihat nilainya dalam sistem bilangan desimal menggunakan rumus diatas sebagai berikut :
Binari (5)
Penjumlahan Bilangan Binari
Pertambahan atau penjumlahan pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan penjumlahan pada sistem bilangan desimal. Dasar pertambahan/penjumlahan pada masing-masing digit bilangan binari adalah sebagai berikut :
Binari (6)
Contoh pertambahan bilangan binari misalnya 1111 + 10100 hasilnya adalah 100011 dengan cara sebagai berikut :
Binari (7)
Pengurangan Bilangan Binari
Pengurangan pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan pengurangan pada sistem bilangan desimal. Dasar pengurangan untuk masing-masing digit pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
Binari (8)
Berbagai contoh pengurangan pada sistem bilangan binari bisa dilihat dibawah ini :
Binari (9)
KOMPLEMEN (COMPLEMENT)
Pengurangan juga bisa dilakukan dengan komplemen. Komplemen ada du macam yaitu :
  • Komplemen basis minus 1 (radix-minus-one complement)
  • Komplemen basis (radix complement)
Pada sistem bilangan desimal dikenal dua macam komplemen yaitu :
  • Komplemen 9 (9s complement)
  • Komplemen 10 (10s complement)
Sedangkan pada sistem bilangan binari juga ada 2 macam komplemen yaitu :
  • Komplemen 1 (1s complement)
  • Komplemen 2 (2s complement)
Contoh pengurangan dengan komplemen 9 pada sistem bilangan desimal adalah seperti berikut :
Binari (10)
Komplemen 9 dari suatu sistem bilangan desimal dilakukan dengan mengurangkan angka 9 untuk masing-masing digit dalam bilangan pengurangan. Perhatikan, pada komplemen 9, digit 1 paling ujung kiri dipindahkan untuk ditambahkan pada digit yang paling kanan.
Contoh pengurangan dengan komplemen 10 pada sistem bilangan desimal bisa dilihat pada contoh berikut :
Binari (11)
Komplemen 10 dari bilangan desimal adalah hasil komplemen 9 ditambah 1, misalnya komplemen 10 dari nilai 321 adalah 679 (atau dengan cara 1000 – 321 = 679). Pada komplemen 10, hasil digit 1 yang paling kiri dibuang (tidak digunakan).
Cara yang sama dapat dilakukan pada sistem bilangan binari. Contoh pengurangan pada sistem bilangan binari dengan komplemen 1 adalah sebagai berikut :
Binari (12)
Komplemen 1 di sistem bilangan binari dilakukan dengan mengurangkan setiap bit (digit) dari nilai 1, atau dengan mengubah setiap bit 0 menjadi 1 dan bit 1 menjadi 0. Dengan komplemen 1, hasil digit paling kiri dipindahkan untuk ditambahkan pada bit paling kanan.
Sedangkan contoh pengurangan dengan komplemen 2 pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
Binari (13)
Komplemen 2 pada sistem bilangan binari adalah hasil dari komplemen 1 ditambah 1, misalnya komplemen 2 dari binari 10110 adalah 01010 (dari komplemen 1 yaitu 01001 ditambah 1). Dengan komplemen 2, hasil digit paling kiri dibuang (tidak digunakan).
Perkalian Bilangan Binari

Perkalian pada sistem bilangan binari dilakukan dengan cara yang sama dengan perkalian pada sistem bilangan desimal. Dasar perkalian untuk masing-masing digit pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
Binari (14)
Contoh perkalian pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
Binari (15)
Perhatikan, ada 2 keadaan dalam perkalian pada sistem bilangan binari yaitu :
  • Jika pengali adalah bilangan 1, maka cukup disalin saja.
  • Jika pengali adalah bilangan 0, maka hasilnya semuanya 0.
Pembagian Bilangan Binari

Pembagian pada sistem bilangan binari juga dilakukan dengan cara yang sama seperti pada pembagian bilangan desimal. Pembagian dengan 0 tidak mempunyai arti, sehingga dasar pembagian pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
Binari (16)
Contoh pembagian pada sistem bilangan binari adalah sebagai berikut :
Binari (17)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Free Web Hosting